Sekitartiga bulan diberikan bansos sebesar Rp300 ribu dengan sumber data penerima kartu sembako dan juga yang menerima PKH dan diberikan selama akhir tahun. Realisasi PEN Akhir Oktober Capai 58,3 Persen. 1. Masyarakat bakal dapat tambahan bansos. Dari Kuis Ini Kami Bisa Tebak seperti Apa Jodohmu di Masa Depan Sahabat SRM, kita hidup di zaman dimana riba telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Riba menyebar baik ke masyarakat golongan atas maupun bawah, menyebar baik ke masyarakat tidak berpendidikan maupun berpendidikan. Inilah masanya dimana sekarang tidak ada seorang pun yang tidak memakan riba. Bahkan mereka yang berusaha menjauh dari ribapun masih terkena debu riba. Inilah bukti bahwa kita saat ini telah memasuki akhir zaman. Rasulullah bersabda "Akan tiba masanya, kamu tidak akan dapat menjumpai seorang pun di dunia ini yang tidak akan memakan riba. Dan sekalipun jika seseorang menyatakan bahwa dia tidak memakan riba, ia tetap terkena debu riba." Abu Daud Saat akhir zaman telah tiba, banyak pesan-pesan khususnya terkait dengan riba. Berikut beberapa pesan riba di akhir zaman 1. Di akhir zaman jangan sembarangan mengikuti fatwa atau pendapat ulama Semakin dekatnya akhir zaman ditandai dengan diangkatnya ilmu oleh Allah SWT dengan cara diwafatkannya para ulama bersama dengan ilmunya. Sedikit demi sedikit cahaya kebenaran yang menerangi umat setelah diwafatkannya para ulama hilang dan perlahan padam. Hanya tinggal sedikit ulama akhir zaman yang dapat memancarkan cahaya kebenaran yang hakiki. โ€œSesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang berilmu, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka memberikan fatwa tanpa ilmu, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan orang lain.โ€ Muttafaqun alaih. Ulama akhir zaman banyak yang tidak memiliki cahaya kebenaran. Hendaknya kita tidak sembarangan mengikuti fatwa atau pendapat ulama apalagi terkait riba, karena bab riba merupakan bab paling sulit menurut Ibnu Katsir. Akan ada banyak fatwa dan pendapat ulama yang berbeda tentang transaksi ekonomi dan riba. Jangan sampai kita sembarangan mengikuti fatwa atau pendapat ulama karena berdasarkan nubuat dari Rasulullah SAW akan banyak ulama yang sesat dan menyesatkan dan Rasulullah SAW menyebutnya sebagai makhluk yang paling jahat di kolong langit. โ€œDari Ali bin Abi Thalib Ra. ia berkata Telah bersabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sudah hampir tiba suatu zaman akhur zaman, kala itu tidak ada lagi dari Islam kecuali hanya namanya, dan tidak ada dari Al-Qurโ€™an kecuali hanya tulisannya hanya dibaca tanpa diikuti. Masjid-masjid mereka indah, tetapi kosong dari hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong langit. Dari merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka fitnah itu akan kembali.โ€™โ€ HR. al-Baihaqi. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa keadaan umat Islam di akhir zaman akan banyak bermunculan ulama yang digambarkan sebagai makhluk terburuk karena banyak mengeluarkan fitnah yang sesat dan menyesatkan. Hukum riba yang sudah jelas dibuat samar dan dibuat seakan-akan merupakan perbedaan pendapat dikalangan para ulama dan dibebaskan sesuai dengan keyakinannya sehinggat umat menjadi ragu akan suatu hukum riba. Agar tidak ikut kedalam fitnah ulama yang sesat dan menyesatkan maka bertabayyunlah dengan berfikir kritis, meniliti dan menyelidiki setiap pendapat ulama tentang riba berdasarkan pemahaman yang menyeluruh dari Al Qur'an dan Hadis. Jangan sembarangan mengikuti pendapat ulama tanpa ilmu karena Allah telah menganugerahkan akal, mata, telingga dan hati yang dapat digunakan untuk berfikir akan kebenaran dan kelak semua itu akan dimintakan pertanggungjawaban. โ€œWahai orang-orang beriman jika datang kepadamu seorang durhaka dengan membawa suatu berita maka selidikilah, supaya kamu tidak menimpakan musibah terhadap suatu kaum karena kebodohan, lalu kamu menyesal atas apa yang kamu telah lakukanโ€ Al Hujurat 6 โ€œDan janganlah engkau mengikuti apa yang tentang itu engkau tidak mempunyai ilmu. Sesungguhnya telinga, mata dan hati, semunya akan ditanyai mengenainyaโ€ Al Isra' 36 2. Di akhir zaman simpanlah harta dalam real Akhir zaman ditandai dengan telah menyebarnya inti dari riba yaitu penggunaan uang kertas dan uang elektronik. Uang kertas atau uang elektronik dan segala bentuk uang yang tidak memiliki nilai intrinsik termasuk kedalam inti riba karena disinilah sumber riba dan menjadi sumber penindasan dan pinipuan yang dihalalkan. Uang yang demikian akan terus mengalami inflasi dan pada satu titik tertentu akan mengalami kehancuran dan tidak akan memiliki nilai. Rasulullah SAW jauh jauh hari telah memerintahkan untuk menggunakan kembali uang yang memiliki nilai intrinsik atau menyimpan hartanya dalam bentuk real seperti komoditi, tanah atau hewan ternak. Miqdam bin Maadikarib telah mengatakan bahwa dia mendengar Rasul Allah bersabda Waktu pastinya akan datang kepada umat manusia ketika hanya dinar dan dirham saja yang akan digunakan Ahmad "Harta terbaik yang dapat dimiliki di akhir zaman adalah domba yang akan dibawanya ke kaki bukit dan dikawasan dimana hujan turun, melarikan diri dengan agamanya dari sengketa umum." Bukhari Abu Bakar telah melaporkan bahwa Rasulullah bersabda kegemparan akan muncul setelah munculnya keributan yang lain, dan kemudian akan ada periode kegemparan yang mana seorang yang duduk lebih baik dari seorang yang berjalan, dan seorang yang berjalan lebih baik dari seorang yang berlari kepadanya. Bila itu terjadi dia yang memiliki unta patut tetap dengan unta-untanya, dan dia yang memiliki domba patut tetap dengan biri-birinya, dan dia yang memiliki tanah harus tetap dengan tanahnya..." Muslim Hadis diatas juga secara tidak langsung menjelaskan bahwa uang kertas dan seluruh sistemnya akan mengalami keruntuhan karena nilainya yang semakin hari semakin menurun. Uang kertas hanyalah kertas yang diakui bersama sebagai uang. Ketika kepercayaan dan transaksi tidak menggunakan uang kertas maka dengan sendirinnya uang akan runtuh. Ketika uang kertas akan runtuh maka harga barang seolah-olah akan melonjak namun sejatinya nilai uang kertaslah yang menurun, bukan harga barang. Uang elektronik seperti bitcoin jelas bukan solusi, karena memiliki karakteristik yang sama, yaitu tidak memiliki nilai intrinsik. Uang elektronik justru bisa lebih berbahaya karena hanya deretan digit digiatal yang sangat mudah untuk dihapus, dikurangi atau ditambah. Lihatlah kini negara-negara sudah mulai banyak yang meninggalkan uang kertas khususnya dollar atau diistilahkan dedollarisasi. Negara-negara kini berlomba-lomba menyimpan emas untuk persiapan keruntuhan uang kertas. Keruntuhan sisiten zalim uang kertas hanya tinggal menunggu waktu. Dari sekarang alihkan seluruh harta ke dalam harta yang real sesuai anjuran Rasulullah SAW agar harta kita tidak terus menerus mengalami pengurangan nilai. 3. Di akhir zaman sadarilah bahwa riba adalah fitnah dan ujian Akhir zaman adalah zaman yang dipenuhi berbagai fitnah dan ujian. Jangan sampai tertipu oleh tipu daya akhir zaman. Banyak yang tertipu dengan fitnah dan ujian akhir zaman. Tertipu bahwa yang dilakukannya adalah kebaikan yang dapat membawa kepada syurga namun justru sebaliknya yang dilakukannya justru membawanya ke jalan neraka. Di akhir zaman inilah banyak yang tertipu yang dilihatnya api padahal air dan sebaliknya. "Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai yang mengalir. Salah satunya secara kasat mata berupa air putih dan yang lainnya secara kasat mata berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi surga yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya karena sesungguhnya itu adalah air dingin.โ€ Muslim Riba merupakan salah satu ujian terbesar yang hampir sebagian besar orang telah gagal melewatinya dan bahkan telah gagal untuk mengenali dan membedakan antara riba dan bukan riba. Banyak yang tertipu dengan label syariah namun yang dilakukannya riba. Banyak juga yang menyerukan transaksi ekonomi anti riba tapi ternyata yang dilakukannya justru riba. Banyak pula yang menjadikan dan menjual agama untuk menperoleh keuntungan melalui riba. Dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda โ€œAkan keluar pada akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian yang dibuat daripada kulit kambing berpura-pura zuhud dari dunia untuk mendapat simpati orang ramai dan perkataan mereka lebih manis daripada gula. Padahal, hati mereka adalah hati serigala. Allah subhanahu wa taโ€™ala berfirman kepada mereka Apakah kamu tertipu dengan kelembutan-Ku? Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepada-Ku? Demi kebesaran-Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri sehingga orang yang alim cendekiawan pun akan menjadi bingungโ€™.โ€ HR. Tirmidzi Agar dapat melewati fitnah dan ujian akhir zaman khusunyanya ujian riba maka bersabarlah dan bersabarlah dengan senantiasa menguatkan diri dan menahan diri agar tidak terkena riba serta meninggalkan seluruh hal yang berhubungan atau terdapat perbedaan pendapat tentang riba. Jagalah keluarga agar tidak terkena riba, jauhi segala perkara yang mungkar, tinggalkan perkara yang umum yang bertentangan dengan agama serta segeralah dalam beramal. "Dari Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda,โ€ Wahai Abu Dzar, bagaimana kamu jika berada dalam kekacauan?โ€ Lalu beliau SAW menyilangkan jari jarinya. Abu Dzar berkata, โ€œ Apa yang akan engkau perintahkan kepadaku, ya Rasulullah?โ€ beliau menjawab,โ€Bersabarlah ! bersabarlah ! manusia akan berpura pura dengan akhlak dan perbuatan mereka.โ€ HR Hakim dan Baihaqi Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra bahwa Rasulullah SAW bersabda , โ€œ Bagaimana denganmu jika kamu berada di tengah kekacauan, janji janji dan amanat mereka abaikan, kemudian mereka berselisih seperti ini ?โ€ Lalu, beliau menyilangkan antara jari jari. Abdullah bin Amr bertanya,โ€ Lalu , dengan apa engkau menyuruhku?โ€ Beliau menjawab, โ€œJagalah rumah, keluargamu, lidahmu, dan lakukanlah apa yang kamu tahu dan tinggalkan yang mungkar, serta berhati hatilah dengan urusanmu sendiri, lalu tinggalkanlah perkara yang umum.โ€œ HR Abu Daud dan Nasaโ€™i "Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah ujian berat seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman pada waktu pagi kemudian pada waktu petang dia sudah menjadi kafir atau seseorang yang masih beriman pada waktu petang kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah menjual agamanya dengan sedikit harta benda dunia.โ€ HR. Muslim 4. Di akhir zaman ikutilah jamaah yang memahami agama dan menjalankan Al Qur'an dan Sunnah Saat akhir zaman dimana fitnah khsusnya riba telah telah meluas maka pesan Rasulullah SAW adalah berlindung dengan jamaah atau kelompok yang dipimpin oleh imam yang memahami agama berdasarkan Quran dan sunnah. Jika tidak ada maka lebih baik lindungilah keluarga dan tinggalkan semua fitnah dan segala yang berhubungan dengan riba sebagaimana kisah pemuda Ashabul Kahfi. "Di antara tanda-tanda hari kiamat sebagaimana yang telah digambarkan oleh Rasulullah kepada sahabatnya Hudzaifa, adalah seperti berikut Manusia akan mengikuti sunnah yang lain dari pada sunnahku dan memberikan panduan lain dari panduanku, jadi kamu akan temukan dari mereka suatu yang dapat diambil dan suatu yang harus ditolak. Aku bertanya apakah akan ada kejahatan setelah kebaikan tersebut dan beliau menjawab Ya, akan ada manusia yang akan menyeru manusia lain ke pintu neraka jahanam dan mencampakkan mereka dengan seruan mereka itu ke dalamnya. Aku meminta Rasulullah untuk menggambarkan mereka kepada kami dan beliau menjawab Mereka adalah dari kalangan kita dan berbicara seperti kita. Aku bertanya apakah perintah yang akan diberikannya kepadaku jika memang terjadi pada zamanku dan beliau menjawab Kamu harus setia kepada jamaat yaitu komunitas kaum yang beriman dan Imam yaitu Ameer atau kepala jamaat yang mana kekuatan diberikan kepadanya melalui metode Baiat atau sumpah setia oleh yang demikian masyarakat dan pemimpinnya akan hidup dengan kehidupan yang menurut Al Quran dan Sunnah dan, oleh sebab itu, merekalah yang benar-benar mendapat pedoman. Aku berkata Jika tidak ada jamaat atau pun Imam? Beliau bersabda Maka berpalinglah dari semua kelompok itu meskipun akar pohon melilitmu hingga maut menjemputmu dan engkau tetap seperti itu." Bukhari, Muslim Allahu A'lam Sumber Diolah dari berbagai sumber Ribabukan lagi masalah bagi kebanyakan orang. Riba Merajalela, Salah Satu Tanda Kiamat Di antara tanda-tanda semakin dekatnya kiamat lagi ialah munculnya riba secara merajalela di tengah-tengah masyarakat dan ketidakpedulian
DI semua lini kehidupan kita sekarang ini, hampir tak ada celah kita lepas dari riba. Riba melekat erat dengan kehidupan kita. Empat belas abad yang lalu, Rasulullah saw mengatakan bahwa, โ€œSungguh akan datang pada manusia suatu masa ketika tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan harta riba. Siapa saja yang berusaha tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu ribanya,โ€ HR Ibnu Majah, hadits dan Sunan Abu Dawud, hadits dari Abu Hurairah. Masa yang disebutkan oleh Rasulullah itu sedang terjadi sekarang. Bayar kuliah, lewat bank. Beli pulsa bisa lewat bank. Asuransi. Kredit. Bikin usaha dengan meminjam ke bank. Gajian. Kirim uang ke orang lain, dan ketika kita masih menggunakan uang kwartal pun, itu sudah termasuk suatu transaksi ribaโ€”dan mungkin inilah yang dimaksud oleh Rasulullah dengan terkena debu riba itu. Begitu banyaknya pintu dan ruang riba di sekeliling kita sekarang ini, sebagaimana hadist Rasulullah, โ€œRiba itu mempunyai 73 macam. Sedangkan dosa yang paling ringan dari macam-macam riba tersebut adalah seperti seseorang yang menikahi menzinai ibu kandungnya sendiri,โ€ HR Ibnu Majah, hadits dan Al Hakim, Jilid II halaman 37; dari Ibnu Masโ€™ud, dengan sanad yang shahih. Allah telah memberitakan dengan jelas dan gamblang tentang bagaimana riba dan apa sanksi bagi pengguna riba. Riba adalah penambahan pada modal pokok sedikit ataupun banyak lipatannya. Riba bukan lagi masalah bagi kebanyakan orang. Riba Merajalela, Salah Satu Tanda Kiamat Di antara tanda-tanda semakin dekatnya kiamat lagi ialah munculnya riba secara merajalela di tengah-tengah masyarakat dan ketidakpedulian mereka terhadap makanan yang haram. Di dalam suatu hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Masโ€™ud radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam, beliau bersabda, yang artinya โ€œMenjelang datangnya hari kiamat akan merajalela riba,โ€ HR Thabrani sebagaimana termaktub dalam At-Targhib Wat-tarhib karya Al-Mundziri 39, dan beliau berkata, โ€œPerawi-perawinya adalah perawi-perawi shahihโ€. Dan di dalam kitab Shahih diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasululloh Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya โ€œSungguh akan datang pada manusia suatu zaman yang pada waktu itu orang tidak memperdulikan lagi harta yang diperolehnya, apakah dari jalan halal atau dari jalan haram.โ€ Shahih Bukhari, Kitab Al-Buyuโ€™, Bab Qaulil-Lah Azza wa Jalla โ€œYaa ayyuhal-ladziina aamanuu taโ€™kuluu ar-ribaaโ€ 4 313, dan Sunan Nasaโ€™i 7 234, Kitab Al-Buyuโ€™, Bab Ijtinaabi Asy-Syubuhaat fi Al-Kasbi. Kandungan atau isi hadits-hadits ini telah terbukti pada banyak kaum muslimin pada masa sekarang ini. Mereka tidak memilih yang halal lagi dalam berusaha, bahkan mereka kumpulkan saja harta baik dari jalan halal maupun dari jalan haram. Dan kebanyakan hal ini karena keterlibatan mereka dalam muamalah riba. Banyak bank yang berpaktik secara ribawi, dan banyak pula orang yang terjerembab ke dalamnya. Betapa jelinya Imam Bukhari hingga beliau memasukkan hadits ini dalam Bab Firman Allah Azza wa Jalla โ€œYaa ayyuhal-ladziina amanuu laa taโ€™kulur-ribaa adhโ€™aafan mudhooโ€™affahโ€ ayat 130 surat Ali Imran Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba secara berlipat ganda, untuk menjelaskan, bahwa praktik memakan riba secara berlipat ganda itu akan terjadi secara leluasa, yakni apabila manusia tidak mempedulikan cara mencari harta serta tidak membedakan antara yang halal dan yang haram. []
Segalamacam bencana telah datang, dan tanda-tanda akhir dari Alkitab yang dinubuatkan semuanya muncul satu per satu. Akhir dari segala sesuatu sudah dekat. Dua ribu tahun yang lalu, Tuhan Yesus pernah berkata, di akhir zaman, Tuhan akan datang dan membawa kita ketempat-Nya. Sekarang, pemandangan ini telah muncul, dan Tuhan telah kembali.
Tanya SRM Kenapa di akhir zaman semakin banyak orang yang melakukan riba? Jawaban SRM Sahabat SRM, kita hidup di akhir zaman dimana riba telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Riba menyebar baik ke masyarakat golongan atas maupun bawah, menyebar baik ke masyarakat tidak berpendidikan maupun berpendidikan. Kini hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat telah terjangkit riba bahkan mereka yang berusaha menjauh dari ribapun masih terkena debu riba. Inilah bukti bahwa kita saat ini telah memasuki akhir zaman. Inilah pentingnya menjalankan pesan riba di akhir zaman. Rasulullah bersabda "Akan tiba masanya, kamu tidak akan dapat menjumpai seorang pun di dunia ini yang tidak akan memakan riba. Dan sekalipun jika seseorang menyatakan bahwa dia tidak memakan riba, ia tetap terkena debu riba." Abu Daud Banyak sekali faktor yang menyebabkan orang di akhir zaman berbondong-bondong dengan mudahnya terjebak ke dalam riba. Berikut beberapa faktor penyebabnya 1. Banyak presepsi salah tentang riba Salah satu faktor semakin tersebar luasnya riba adalah banyak presepsi masyarakat yang salah tentang riba. Banyak pihak yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat dengan menanamkan presepsi yang salah tentang riba. Presepsi yang salah tentang riba terus diluncurkan oleh pihak tertentu agar masyarakat beranggapan bahwa riba sesuatu yang halal, biasa, modern dan kekinian. Ketika banyak presepsi yang salah tentang riba maka banyak orang masuk kedalam perangkap riba karena terhipnotis oleh presepsi. Riba dianggap sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman, akibatnya banyak yang menghalalkan riba demi menjawab tantangan zaman. Sedikit demi sedikit larangan riba telah ditinggalkan dan keharaman riba dianggap sebagai suatu yang aneh, asing dan ketinggalan zaman. "Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asingโ€ HR. Muslim. 2. Ilmu riba sedikit demi sedikit diangkat Semakin dekatnya akhir zaman ditandai dengan diangkatnya ilmu oleh Allah SWT dengan cara diwafatkannya para ulama bersama dengan ilmunya. Sedikit demi sedikit cahaya kebenaran tentang riba yang menerangi umat setelah diwafatkannya para ulama hilang dan perlahan padam. Hanya tinggal sedikit ulama akhir zaman yang dapat memancarkan cahaya kebenaran yang hakiki. โ€œSesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang berilmu, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka memberikan fatwa tanpa ilmu, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan orang lain.โ€ Muttafaqun alaih. Salah satu ilmu yang mulai hilang dikalangan umat adalah tentang Pelajaran Dibalik Hadis Komoditi dan Hewan Ternak. Ketika ilmu tentang riba hilang maka dengan sendirinya akan menyebar. Larangan riba hanya tinggal cerita dan sejarah. 3. Hilangnya dakwah riba Semakin menyebarluasnya riba juga dipengaruhi faktor semakin berkurangnya dakwah dalam masyarakat. Masyarakat melakukan riba karena banyak yang belum mengetahui definisi riba, tahapan-tahapan pelarangan riba, dampak dan dosa riba serta solusinya sehingga banyak yang melakukan riba tapi tidak menyadari bahwa yang dilakukan termasuk riba karena salah memahami riba. Lihatlah saat khutbah sholat jum'at berapa persen seruan tentang riba. 4. Penyakit hedonisme dan cinta dunia Hedonisme dan cinta dunia yang kini dibumbui dengan budaya konsumtif telah menjadi sebuah budaya baru masyarakat zaman sekarang dan benar-benar telah menghancurkan tatanan kehidupan masyarakat yang ada. Budaya hedonisme cinta dunia akan membuat masyarakat rela melakukan apa saja demi memenuhi hasrat dan nafsu kesenangan dunianya, apalagi hanya sekedar melakukan riba, jelas itu tidak menjadi masalah bahkan justru dibanggakan. Budaya hedonisme cinta dunia menjadi salah satu faktor utama maraknya praktek riba zaman sekarang. Masyarakat sekarang kini telah bangga dengan praktik riba untuk sekedar berburu akan hunian, kendaraan, fashion, jam tangan dan handphone terbaru. Status atau derajat masyarakat telah berubah dan kini dinilai berdasarkan banyaknya harta, tingkat kemewahan dan luas kekuasaanya. Hingga akhirnya masyarakat saling berlomba lomba melalui berbagai cara untuk menunjukan kelas, status dan derajatnya. Semua masyarakat berkeinginan memiliki standar kemewahan tertentu yang harus dicapai agar bisa memiliki status atau derajat yang standar. Agar bisa mencapai standar kemewahan tersebut, masyarakat rela untuk melakukan apa saja termasuk dengan melakukan riba Allahu A'lam sumber Diolah dari berbagai sumber
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menargetkan integrasi tarif tiga moda transportasi massal dengan tarif sebesar Rp 10 ribu mulai berlaku akhir Juni 2022. Hal ini dilakukan setelah mendapat rekomendasi untuk disetujui dari Komisi B DPRD DKI. โ€œKami harap akhir Juni ini sudah bisa dieksekusi karena memang ini sudah ditunggu oleh masyarakat Di semua lini kehidupan kita sekarang ini, hampir tak ada celah kita lepas dari riba. Riba melekat erat dengan kehidupan kita. Empat belas abad yang lalu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan bahwaโ€œSungguh akan datang pada manusia suatu masa ketika tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan harta riba. Siapa saja yang berusaha tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu ribanya,โ€ HR Ibnu Majah, hadits dan Sunan Abu Dawud, hadits dari Abu HurairahDi zaman sekarang, praktek riba tersebar di mana-mana. Dalam ruang lingkup masyarakat yang kecil hingga tataran negara, praktek ini begitu merebak baik di perbankan, lembaga perkreditan, transfer gaji, bahkan sampai yang kecil-kecilan semacam dalam arisan warga, dan mungkin inilah yang dimaksud oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan terkena debu riba itu. Entah mungkin kaum muslimin tidak mengetahui hakekat dan bentuk riba. Mungkin pula mereka tidak mengetahui bahayanya. Apalagi di akhir zaman seperti ini, orang-orang lengah dan begitu tergila-gila dengan harta sehingga tidak lagi memperhatikan halal dan haram. Sungguh, benarlah sabda Nabi kita shallallahu alaihi wa sallamโ€œAkan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau haram.โ€ HR. Bukhari no. 2083Begitu banyaknya pintu dan ruang riba di sekeliling kita sekarang ini, sebagaimana hadist Rasulullah Sawโ€œRiba itu mempunyai 73 macam. Sedangkan dosa yang paling ringan dari macam-macam riba tersebut adalah seperti seseorang yang menikahi menzinai ibu kandungnya sendiri,โ€ HR Ibnu Majah, hadits dan Al Hakim, Jilid II halaman 37; dari Ibnu Masโ€™ud, dengan sanad yang shahihโ€œSatu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali.โ€ HR. Ahmad dan Al Baihaqi dalam Syuโ€™abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan bahwa hadits ini shahihNaโ€™udzubillahโ€ฆ Dilansirdari Tribun Jogja, berikut deretan desa wisata di Jogja untuk liburan akhir pekan. 1. Bendhung Lepen. Bendhung Lepen, satu desa wisata di Jogja untuk liburan akhir pekan (Instagram/bendhung_lepen) Bendhung Lepen sebelum menjadi desa wisata dulunya merupakan tempat saluran irigasi yang kumuh disertai taman desa yang tidak terurus. Juli 3, 2009 pukul 900 pm Ditulis dalam Muamalah 1 Komentar Tag memakan riba, ribaSerial pertama tentang riba Di akhir zaman sekarang ini, telah nampak praktek riba tersebar di mana-mana. Dalam ruang lingkup masyarakat yang kecil hingga tataran negara, praktek ini begitu merebak baik di perbankan, lembaga perkreditan, bahkan sampai yang kecil-kecilan semacam dalam arisan warga. Entah mungkin kaum muslimin tidak mengetahui hakekat dan bentuk riba. Mungkin pula mereka tidak mengetahui bahayanya. Apalagi di akhir zaman seperti ini, orang-orang begitu tergila-gila dengan harta sehingga tidak lagi memperhatikan halal dan haram. Sungguh, benarlah sabda Nabi kita shallallahu alaihi wa sallam, ู„ูŽูŠูŽุฃู’ุชููŠูŽู†ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฒูŽู…ูŽุงู†ูŒ ู„ุงูŽ ูŠูุจูŽุงู„ูู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุกู ุจูู…ูŽุง ุฃูŽุฎูŽุฐูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุงู„ูŽ ุŒ ุฃูŽู…ูู†ู’ ุญูŽู„ุงูŽู„ู ุฃูŽู…ู’ ู…ูู†ู’ ุญูŽุฑูŽุงู…ู โ€œAkan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau haram.โ€ HR. Bukhari no. 2083 Oleh karena itu, sangat penting sekali materi diketengahkan agar kaum muslimin apa yang dimaksud dengan riba, apa saja bentuknya dan bagaimana dampak bahanya. Allahumma yassir wa aโ€™in. Ya Allah, mudahkanlah kami dan tolonglah kami dalam menyelesaikan pembahasan ini. Apa yang Dimaksud dengan Riba? Secara etimologi, riba berarti tambahan al fadhl waz ziyadah. Lihat Al Muโ€™jam Al Wasith, 350 dan Al Misbah Al Muniir, 3/345. Juga riba dapat berarti bertambah dan tumbuh zaada wa namaa. Lihat Al Qomus Al Muhith, 3/423 Contoh penggunaan pengertian semacam ini adalah pada firman Allah Taโ€™ala, ููŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽู†ู’ุฒูŽู„ู’ู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽุงุกูŽ ุงู‡ู’ุชูŽุฒู‘ูŽุชู’ ูˆูŽุฑูŽุจูŽุชู’ โ€œMaka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bertambah dan tumbuh subur.โ€ QS. Fushilat 39 dan Al Hajj 5 Sedangkan secara terminologi, para ulama berbeda-beda dalam mengungkapkannya. Di antara definisi riba yang bisa mewakili definis yang ada adalah definisi dari Muhammad Asy Syirbiniy. Riba adalah ุนูŽู‚ู’ุฏูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนููˆูŽุถู ู…ูŽุฎู’ุตููˆุตู ุบูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽุนู’ู„ููˆู…ู ุงู„ุชู‘ูŽู…ูŽุงุซูู„ู ูููŠ ู…ูุนู’ูŠูŽุงุฑู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุนู ุญูŽุงู„ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุนูŽู‚ู’ุฏู ุฃูŽูˆู’ ู…ูŽุนูŽ ุชูŽุฃู’ุฎููŠุฑู ูููŠ ุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู„ูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุญูŽุฏูู‡ูู…ูŽุง โ€œSuatu akad/transaksi pada barang tertentu yang ketika akad berlangsung tidak diketahui kesamaannya menurut ukuran syariโ€™at, atau adanya penundaan penyerahan kedua barang atau salah satunya.โ€ Mughnil Muhtaj, 6/309 Ada pula definisi lainnya seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Qudamah, riba adalah ุงู„ุฒู‘ููŠูŽุงุฏูŽุฉู ูููŠ ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ู…ูŽุฎู’ุตููˆุตูŽุฉู โ€œPenambahan pada barang dagangan/komoditi tertentu.โ€ Al Mughni, 7/492 Hukum Riba Seperti kita ketahui bersama dan ini bukanlah suatu hal yang asing lagi bahwa riba adalah sesuatu yang diharamkan dalam syariโ€™at Islam. Ibnu Qudamah mengatakan, ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู…ูุญูŽุฑู‘ูŽู…ูŒ ุจูุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจู ุŒ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูู†ู‘ูŽุฉู ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุฌู’ู…ูŽุงุนู โ€œRiba itu diharamkan berdasarkan dalil Al Qurโ€™an, As Sunnah, dan Ijmaโ€™ kesepakatan kaum muslimin.โ€ Al Mughni, 7/492 Bahkan tidak ada satu syariโ€™at pun yang menghalalkan riba. Al Mawardiy mengatakan, โ€œSampai dikatakan bahwa riba sama sekali tidak dihalalkan dalam satu syariโ€™at pun. Hal ini berdasarkan firman Allah Taโ€™ala, ูˆูŽุฃูŽุฎู’ุฐูู‡ูู…ู’ ุงู„ุฑู‘ูุจูŽุง ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ู†ูู‡ููˆุง ุนูŽู†ู’ู‡ู โ€œDan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang daripadanya.โ€ QS. An Nisaaโ€™ 161.Maksudnya adalah riba ini sudah dilarang sejak dahulu pada syariโ€™at sebelum Islam. Mughnil Muhtaj, 6/309 Di antara dalil Al Qurโ€™an yang mengharamkan bentuk riba adalah firman Allah Taโ€™ala, ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ู„ุง ุชูŽุฃู’ูƒูู„ููˆุง ุงู„ุฑูู‘ุจูŽุง ุฃูŽุถู’ุนูŽุงูู‹ุง ู…ูุถูŽุงุนูŽููŽุฉู‹ ูˆูŽุงุชูŽู‘ู‚ููˆุง ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ู„ูŽุนูŽู„ูŽู‘ูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู†ูŽ โ€œHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.โ€ QS. Ali Imron 130 ูˆูŽุฃูŽุญูŽู„ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุนูŽ ูˆูŽุญูŽุฑู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูุจูŽุง โ€œPadahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.โ€ QS. Al Baqarah 275 Di antara dalil haramnya riba dari As Sunnah adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa memakan riba termasuk dosa besar. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุงุฌู’ุชูŽู†ูุจููˆุง ุงู„ุณู‘ูŽุจู’ุนูŽ ุงู„ู’ู…ููˆุจูู‚ูŽุงุชู ยป . ู‚ูŽุงู„ููˆุง ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ูู†ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑู’ูƒู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุŒ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูุญู’ุฑู ุŒ ูˆูŽู‚ูŽุชู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽูู’ุณู ุงู„ู‘ูŽุชูู‰ ุญูŽุฑู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ุŒ ูˆูŽุฃูŽูƒู’ู„ู ุงู„ุฑู‘ูุจูŽุง ุŒ ูˆูŽุฃูŽูƒู’ู„ู ู…ูŽุงู„ู ุงู„ู’ูŠูŽุชููŠู…ู ุŒ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽูˆูŽู„ู‘ูู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽุญู’ูู ุŒ ูˆูŽู‚ูŽุฐู’ูู ุงู„ู’ู…ูุญู’ุตูŽู†ูŽุงุชู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ุงู„ู’ุบูŽุงููู„ุงูŽุชู ยป โ€œJauhilah tujuh dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya dalam neraka.โ€ Para sahabat bertanya, โ€œWahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?โ€ Beliau mengatakan, โ€œ[1] Menyekutukan Allah, [2] Sihir, [3] Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan, [4] Memakan harta anak yatim, [5] memakan riba, [6] melarikan diri dari medan peperangan, [7] menuduh wanita yang menjaga kehormatannya lagi bahwa ia dituduh berzina.โ€ HR. Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89 Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun melaknat para rentenir pemakan riba, yang mencari pinjaman dari riba, bahkan setiap orang yang ikut menolong dalam muโ€™amalah ribawi juga ikut terlaknat. Dari Jabir bin Abdillah, beliau berkata, ู„ูŽุนูŽู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุขูƒูู„ูŽ ุงู„ุฑู‘ูุจูŽุง ูˆูŽู…ููˆูƒูู„ูŽู‡ู ูˆูŽูƒูŽุงุชูุจูŽู‡ู ูˆูŽุดูŽุงู‡ูุฏูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‡ูู…ู’ ุณูŽูˆูŽุงุกูŒ โ€œRasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaknat pemakan riba rentenir, orang yang menyerahkan riba nasabah, pencatat riba sekretaris dan dua orang saksinya.โ€ Beliau mengatakan, โ€œMereka semua itu sama.โ€HR. Muslim no. 1598 Maksud perkataan โ€œmereka semua itu samaโ€, Syaikh Shafiyurraahman Al Mubarakfury mengatakan, โ€œYaitu sama dalam dosa atau sama dalam beramal dengan yang haram. Walaupun mungkin bisa berbeda dosa mereka atau masing-masing dari mereka dari yang lainnya.โ€ Minnatul Munโ€™im fi Syarhi Shohihil Muslim, 3/64 Dampak Riba yang Begitu Mengerikan Sungguh dalam beberapa hadits disebutkan dampak buruk dari memakan riba. Orang yang mengetahui hadits-hadits berikut ini, tentu akan merasa jijik jika harus terjun dalam lembah riba. [Pertama] Memakan Riba Lebih Buruk Dosanya dari Perbuatan Zina Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฏูุฑู’ู‡ูŽู…ู ุฑูุจู‹ุง ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ูู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุฃูŽุดูŽุฏู‘ู ู…ูู†ู’ ุณูุชู‘ูŽุฉู ูˆูŽุซูŽู„ุงูŽุซููŠู’ู†ูŽ ุฒูŽู†ู’ูŠูŽุฉู‹ โ€œSatu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali.โ€ HR. Ahmad dan Al Baihaqi dalam Syuโ€™abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan bahwa hadits ini shahih [Kedua] Dosa Memakan Riba Seperti Dosa Seseorang yang Menzinai Ibu Kandungnya Sendiri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุงู„ุฑูุจูŽุง ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉูŒ ูˆูŽุณูŽุจู’ุนููˆู’ู†ูŽ ุจูŽุงุจู‹ุง ุฃูŠู’ุณูŽุฑูู‡ูŽุง ู…ูุซู’ู„ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู†ู’ูƒูุญูŽ ุงู„ุฑู‘ูุฌูู„ู ุฃูู…ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽู‰ ุงู„ุฑู‘ูุจูŽุง ุนูุฑู’ุถู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู โ€œRiba itu ada 73 pintu dosa. Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri. Sedangkan riba yang paling besar adalah apabila seseorang melanggar kehormatan saudaranya.โ€ HR. Al Hakim dan Al Baihaqi dalam Syuโ€™abul Iman. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih dilihat dari jalur lainnya [Ketiga] Tersebarnya riba merupakan โ€œpernyataan tidak langsungโ€ dari suatu kaum bahwa mereka berhak dan layak untuk mendapatkan adzab dari Allah Taโ€™ala Tersebarnya riba merupakan โ€œpernyataan tidak langsungโ€ dari suatu kaum bahwa mereka berhak dan layak untuk mendapatkan adzab dari Allah taโ€™ala. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฅูุฐูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ุงู„ุฒู‘ูู†ุงูŽ ูˆูŽุงู„ุฑูู‘ุจูŽุง ูููŠ ู‚ูŽุฑู’ูŠูŽุฉู ููŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุญูŽู„ู‘ููˆู’ุง ุจูุฃูŽู†ู’ููุณูู‡ูู…ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู„ู‡ูโ€œApabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.โ€ HR. Al Hakim. Beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan lighoirihi -bersambung insya Allah- Itulahkenapa, darimana pun kita mendapat rezeki (cecara halal dan baik), pemanfaat hasil akhir merupakan yang paling menentukan keberkahan untuk masa depan. Berikut adalah 10 cara menjaga harta agar berkah di akhir ๏ปฟโ€“ Hidup di akhir zaman akan menjumpai banyak fitnah dan kekacauan. Halal-haram sudah tidak lagi dihiraukan. Manusia akan berlomba, berjuang bahkan saling serang untuk menggapai mimpinya di dunia. Lalu, bagaimana menghadapi fitnah akhir zaman? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โ€œAkan datang pada manusia suatu zaman di mana orang yang bersabar dalam agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.โ€ [HR. At-Tirmidzi, Al-Fitan, hadits no. 2361] Kemudian, Imam Ath-Thayyibi mengatakan, โ€œMaksudnya, sebagaimana orang yang tidak kuasa memegang bara api untuk bersabar dalam menahan panas bara tersebut, demikianlah kondisi yang dialami oleh orang-orang yang tetap teguh terhadap agamanya di zaman itu. Mereka tidak kuasa berpegang teguh kepada agamanya karena begitu banyaknya pelaku kemaksiatan dan sarana kemaksiatan, tersebarluasnya kefasikan, serta belum lagi lemahnya keimanan.โ€ [Tuhfah Al-Ahwadzi, jil. 8, hal. 436]. Beberapa tanda kekacauan di akhir zaman adalah merebaknya perzinaan. Kita tahu, saat ini, zina sudah bukan lagi dianggap menjadi aib untuk pelakunya, negara barat. Media membantu menyiarkan konten yang tidak pantas dan disiarkan secara luas dan terus menerus, bisa ditonton oleh semua kalangan tanpa kecuali. Berbagai hal yang dulu dianggap terlarang di masyarakat bisa berubah. Nilai benar-salah ditentukan oleh kebiasaan masyarakat. Jika biasa dan dilakukan orang banyak, yang salah bisa menjadi benar, begitupula sebaliknya, yang benar akan menjadi sesuatu yang aneh. Selain maraknya perbuatan zina, akhir zaman juga dengan merajalelanya praktik riba. Riba adalah perbuatan mengambil keuntungan dari harta yang dipinjamkan dan hal ini sangat dilarang dalam Islam. Merajalelanya praktik riba yang dilakukan oleh bank konvensional saat ini adalah salah satu tanda akhir zaman. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โ€œSungguh akan datang suatu zaman pada manusia, seseorang tidak peduli lagi dengan status kehalalan atau keharaman harta yang ia peroleh.โ€ HR Bukhari. Jika halal-haram sudah tidak lagi dihiraukan oleh manusia, kekacauan akan menyertainya. Manusia akan menjadi pemangsa untuk manusia lainnya untuk mewujudkan keinginan dan kepentingan. Menyipakan Diri Menjadi Pemuda Akhir Zaman Melihat berbagai kerusakan yang dilakukan manusia, menjadi tentangan tersendiri untuk menjadi pemuda bertaqwa yang hidup di masa itu. Di bawah ini merupakan tips menjadi pemuda di akhir zaman. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โ€Ilmu agama ini akan dibawa oleh orang-orang terpercaya dari setiap generasi. Mereka akan meluruskan penyimpangan orang-orang yang melampaui batas, taโ€™wil orang-orang jahil, dan pemalsuan orang-orang bathil. Ilmu ini hanya layak disandang oleh orang-orang yang memiliki karakter dan sifat seperti itu.โ€ [lihat Al-Jaamiโ€™ li-Akhlaqir-Raawi wa Adabis-Saamiโ€™oleh Al-Khathib Al-Baโ€™dadi dan dinyatakan shahih oleh syaikh Albani]. Dilansir dari laman dari hadits tersebut, berisi beberapa tips bagi pemuda di akhir zaman. Pertama, pemuda Islam harus menyadari bahwa pemuda merupakan pilar tegaknya agama Islam. Kedua, tanamankan rasa tanggung jawab. Generasi-generasi sebelumnya, telah menorehkan nama mereka dengan tinta emas dalam mengemban tanggung jawab menjaga agama Islam. Seperti lari maraton, generasi selanjutnya yang kemudian menerima tongkat estafet. Generasi saat ini harus siap dan menyiapkan diri untuk meraih tongkat estafet yang diberikan generasi sebelumnya. Generasi penerima limpahan amanah dari sebelumnya sebaiknya bersikap istisyโ€™ar bil masโ€™uliyah menanamkan rasa tanggung jawab di dalam dada untuk memperjuangkan agama Islam, satu-satunya agama yang diridhoi Allah subhanahu wa taโ€™ala. Ketiga, tapaki jalan ilmu. Seorang pemuda Islam harus membekali diri dengan ilmu syarโ€™i. Ilmu yang paling berberkah adalah ilmu yang bersumber dari Al-Qurโ€™an dan sunnah Rasulullah. Beliau bersabda dalam Hadits Irbadh bin Sariyah, โ€œSesungguhnya yang hidup setelahku sebagian di antara kalian, pasti akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib bagi kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafaur Rosyidin setelahku.โ€ Keempat, berpegang teguh pada Ilmu dan ketaqwaan. Ilmu dan takwa adalah dua hal yang tidak bisa dipisah. Takwa butuh ilmu. Sementara ilmu tanpa takwa akan menyesatkan. Kelima, terus berkumpul dengan orang saleh. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan bahwa agama seseorang ditentukan oleh agama temannya. Artinya, lingkungan sangat menentukan baik-buruknya seseorang. Lingkungan yang baik akan menjaga kebaikan terus ada dan meminimalisir keburukan. Jamaโ€™ah orang saleh akan menguatkan satu sama lainnya. muf/smn masyarakattanpa riba. beranda; mtr miliarder club; lunas utang miliaran; buku merah; event. semua bemims ccku es mbubb pbtr smhtr spi ttfm
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pengertian ribaMenurut Abdurrahman al-jazair, yang dimaksud dengan riba ialah akad yang terjadi dengan penukaran tertentu, tidak diketahui sama atau tidak menurut aturan syara' atau terlambat salah M. Umer Chapra, riba secara harfiah berarti adanya peningkatan, pertambahan, perluasan, atau pertumbuhan. Tetapi, tidak semua peningkatan atau pertumbuhan terlarang dalam islam . keuntungan juga merupakan peningkatan atas jumlah pokok, tetapi hal ini tidaklah dilarang. Jadi, apa yang sebenarnya diharamkan? Pribadi yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan ini adalah Rasulullah saw. Sebagaimana tersirat dalam haditsnya, "jika seseorang memberikan pinjaman kepada seseorang lainnya dia tidak boleh menerima hadiah". Bukhari dalam kitabnya Tarikh, dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Muntaqa. Riba zaman pra-islam Praktek riba pada masa pra-islam dapat ditelusuri dalam kehidupan orang-orang Hijaz pada masa pra-islam yang menjelaskan, bahwa pihak piutang tidak akan meminta tambahan dari nilai pokok yang dipinjamkan kalau dikembalikan selama dalam batas waktu yang telah masa pra-islam hampir-hampir tidak ada upaya untuk melindungi hak-hak pihak yang punya hutang dari jeratan pihak pemberi hutang, di mana tidak ada ketentuan yang memuat aturan yang legal yang mencegah penindasan terhadap pihak yang punya salah satu sabdanya Nabi mengatakan bahwa "semua bentuk transaksi riba pada masa pra-islam adalah batal dan tidak berlaku. Pertama kali transaksi riba yang saya batalkan adalah yang dilakukan Abbas bin Abd al-Muthalib".Ibn Qayyim H/1356 M mengatakan Pada masa pra-islam, riba telah di praktekkan dengan cara memberikan kelonggaran waktu pengembalian pinjaman dan menambah beban tanggungan utang apabila telah melampaui batas waktu yang telah ditetukanpeningkatan bunga pinjaman sebesar jumlah nilai utangnya,sehinga seratus dapat berkembang terus berlipat bisa menjadi oleh Ibn Zayd bin Aslam w. 136 H/754 M Praktek riba pada masa pra-islam dilakukan dengan berlipat ganda, baik terhadap uang maupun berbagai macam komoditi, serta perbedaan umur berlaku bagi binatang ternak. Apabila sudah mencapai jatuh tempo, pihak piutang akan menanyakan kepada pihak yang berhutang apakah engkau akan melunasi sekarang atau menambah pembayaran jumlah utang yang engkau pinjam? Jika pihak yang berhutang mempunyai sesuatu maka dia akan membayarkannya. Jika hutangnya berupa binatang ternak, maka umurnya dapat meningkat pada waktu pembayarannya, apabila hutangnya berupa uang atau jenis komoditi lain. Maka ia dapat meningkat dengan berlipat ganda pada waktu pengembaliannya dalam jangka setiap tahun. 1 2 3 4 5 Lihat Money Selengkapnya
hziru.
  • 2dffbn4tkb.pages.dev/367
  • 2dffbn4tkb.pages.dev/296
  • 2dffbn4tkb.pages.dev/291
  • 2dffbn4tkb.pages.dev/68
  • 2dffbn4tkb.pages.dev/216
  • 2dffbn4tkb.pages.dev/94
  • 2dffbn4tkb.pages.dev/382
  • 2dffbn4tkb.pages.dev/205
  • 2dffbn4tkb.pages.dev/131
  • riba di akhir zaman